
Jaje lukis sejatinya sangat mirip dengan Lupis ketan dari segi bahan dan cara pembuatannya, hanya saja bentuk jaje lukis ini sedikit lebih kecil dibandingkan lupis ketan. Beberapa daerah di Bali membuat jaje lukis dengan menggunakan campuran ketan dan injin sehingga warna yang dihasilkan lebih cantik dibanding penggunaan beras ketan saja. Jaje lukis ini terbuat dari ketan dan parutan kelapa serta gula merah, jaje bali ini terkenal karna manis dan bentuknya segitiga dan sangat unik. Jaje lukis ini enak di makan di saat pagi hari serta enak dihidangkan bersama secangkir teh hangat bersama keluarga dan cocok untuk menjamu tamu. Jaje lukis ini juga sering digunakan saat ada upacara yadnya. Jaje lukis ini biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional saat pagi hari namun, saat ini sudah banyak para pedagang yang berada di pinggir jalan yang menjualnya juga, terkadang mereka berjualan di sore hari.
Cara Membuat:
Cara Penyajian:
Bahan-Bahan:
- 400 gram beras ketan putih ( atau dicampur dengan 100 gram ketan hitam/injin)
- 1 sdt air kapur sirih
- 2 sdt garam
- 250 gram gula merah sisir (gunakan gula yang baik)
- 50 gram gula pasir
- 400 ml air
- 3 lembar daun pandan, potong-potong
- ½ butir kelapa, panggang sampai kulitnya menghitam, kupas kulit arinya,parut memanjang
- ½ sdt garam
Cara Membuat:
- Rendam beras ketan selama 30 menit, tiriskan. Tambahkan air kapur sirih dan 1 sdt garam, aduk rata.
- Panaskan dandang, kukus beras ketan selama 20 menit hingga setengah matang, angkat. Sisihkan.
- Ambil 1 lembar daun pisang, buat bentuk segitiga. Masukkan beras ketan kukus ke dalamnya hingga ¾ penuh.
- Tutup dan bungkus membentuk segitiga, Semat dengan lidi di bagian lipatan terakhir, agar daun tidak lepas saat direbus. Lakukan hingga adonan habis.
- Rebus ketan yang sudah dibungkus, di dalam panci berisi air yang sudah dibubuhi 1 sdt garam, selama 2 jam hingga matang, angkat. Tiriskan, biarkan dingin.
Cara Penyajian:
- Sajikan jaje lukis dengan taburan kelapa parut dan saus gula merah.
Comments
Post a Comment